Sunday, April 18, 2010

Terik Konflik

Kurangnya kepercayaan membuat semua orang mudah salah paham. Hubungan silahturahmi yang telah terjaga sekian lama pun dapat goyah, apabila runtuhnya kasih sayang diantara sesama manusia. Manusia sememangnya sangat identik dengan ego-nya masing-masing, sangat rentan sekali dalam usaha menjaga perasaan orang lain. Mereka selalu menganggap diri mereka paling benar dan harus didengarkan, di satu pihak yang satu merasa kepentingannya dirugikan tanpa memikirkan perasaan yang lain, dan di pihak lain menggap pihak yang satunya lagi keterlewetan benar-benar tidak menghargainya dan sangat keterlaluan dalam melayani sikap-sikap sang lawan.

Memang Ego dapat membuat orang lupa akan siapa dirinya dan siapa yang telah bekerja keras untuknya dalam usaha menjalankan kehidupannya, bila saja semua itu ada balasnya betapa adilnya dunia ini. akan tetapi hal itu hanya negeri dongeng saja, tapi siapakah yang akan menyelamatkan sang kalah??? hanya Tuhan yang dapat diandalkannya, meskipun ia tahu akan kesalahannya sendiri akan tetapi ia marah dan jiwa memberontak yang sekian lama terpendam didalamnya telah meletus keluar bak Gunung Tambora yang tak kuasa marah hingga menewaskan beribu-ribu jiwa ke Angkasa. Benar, sememangnya hal ini harus terjadi agar dapat menjadikan diriku lebih baik, disiplin dan mudah mengatur kehidupan yang selama ini hancur dan tak beraturan.

Ku lihat langit setiap hari dan setiap bangun aku mengharapkan bahwa semuanya hanya mimpi akan tetapi aku menyadari semua itu adalah sebuah realita yang tak dapat dihindari. bukankah ini hanya masalah sederhana??? aku bahkan pernah mengalami permasalahan yang lebih parah sebelumnya. aku hanya measakan pahitnya saat-saat ini aku bisa bahagia dalam keadaan seperti ini, biarlah sang bunga menghadiri semerbak wanginya hingga menghibur hatiku yang dilanda luka mendalam perih tak tertahankan. bairlah semua menjadi perubahan yang membelajariku tentang arti sang manusia yang berjuang dan mendapatkan kemenangan pada akhir ujung jalan.

Ah sudah sore hendaknya aku pulang dan melupakan kegagalan yang mengalahkan api semnagtku yang sebelumnya berkobar-kobar. hati uyang sebelumnya besar kini telah mengecil pertanda kosongnya semangat jiwa yang bertugas memompa kerja kehidupan jiwanya. biarlah ini menjadi pelajaran yang dapat kujadikan sebagai batu loncatan dalam menuju kesempurnaan. Toh mereka adalah Anak-Anak Tuhanku juga sehingga harus kulayani sebagai saudara tercintaku. Terima Kasih Tuhan atas segalanya dan biarlah hal ini menjadi pemacu hidupku meluap-luap.
Aku bisa Menjadi luar biasa!!!!!!!!!!!!!!
Lanjutkan Baca - Terik Konflik

Read more...

  ©Template by Dicas Blogger.