Kosongan Semangat
Kegagalan yang bertubi-tubi menyebabkan jiwa dan hatiku mulai kehilangan gairah dan semangat. semua yang kuharapkan semua hancur tak bersisia meninggalakn diri dengan hati hampa menangis darah tak berujung. kini hanya penulusaran jalan yang tak tahu entah kumana akan kulakukan seterusnya, aku sudah pasrah dengan tujuan hidup ini dan mau dibawa kemana tiap detik-detik sisa hidupku ini. semua telah pergi dan tak akan kembali, memang semua ini bukan kesempatan terakhir , hanya saja aku terlalu lelah untuk kembali berjuang karena sudah habis semangat perjuangan yang telah kukumpulakan dari dulu.
Oh apakah ini yang dinamakan sebuah kekalahan yang tak berujung, aku harus keluar dari jalan yang gelap ini, mulai meraba apakah ada cahaya diujung jalan sana. Aku tahu akan sulit bagiku keluar dari setiap permasalahan yang satu ini , dia akan menghambat karirku dan membuatku menjadi sosok yang paling menderita di dunia. tapi apakah semua itu sebuah alasan? aku takkan bisa menjadi harapan keluarga ku kalau begini. mengapa harus? toh semua takkan menjadi perhatianku karena mereka dulu tak pernah perhatian padaku. yang hanya mereka lakukan hanya peduli dengan diri mereka sendiri.
Aku mau pergi dari kenyataan ini untuk selamanya, karena aku tak sanggup lagi menanggung beban ini bertahun-tahun. yang akan kulakukan hanya mnejadi semua kejadian sebagai perjalanan rohani yang akan menghantarkanku diriku menjadi individu yang lebih baik. aku sudah bosan dengan kekalahan. akan kumulai dengan jalan setapak dan menuju ke arah kemenangan yang telah kuimpikan sejak dulu. aku tahu semua tidak adil bagiku dan semuanya bakal mencoba dengan sekuat tenaga untuk menghancurkan ku dan menjadikanku terpuruk kembali. sungguh aku bosan dengans semua ini aku mau mengakhirinya tapi aku tahu bagaimana kareena kau tak menemukan jalan keluar untuk ityu. aku sudah bosan dengan semuanya. semuanya hanya palsu, pembohong, egois , korupsi, nepotisme. aku harapa mereka semua pergi ke neraka bawa beserta dengan sikap mereka yang seperti neraka jahana pergi, kalian yang tak berperi kemanusian. kalian hanya manusia anjing yang tak tahu perasaan manusia. kalian menghancurkan setiap mimpi anak manusia yang telah dikumpulkan bertahun-tahun. aku benci kalian, aku harap aku tak bertemu kalian lagi sampai kapanpun.
Hanya manusia bodoh yang menganggap semua itu sebagai bahan tertawaan.
Lanjutkan Baca - Kosongan Semangat
Read more...
Oh apakah ini yang dinamakan sebuah kekalahan yang tak berujung, aku harus keluar dari jalan yang gelap ini, mulai meraba apakah ada cahaya diujung jalan sana. Aku tahu akan sulit bagiku keluar dari setiap permasalahan yang satu ini , dia akan menghambat karirku dan membuatku menjadi sosok yang paling menderita di dunia. tapi apakah semua itu sebuah alasan? aku takkan bisa menjadi harapan keluarga ku kalau begini. mengapa harus? toh semua takkan menjadi perhatianku karena mereka dulu tak pernah perhatian padaku. yang hanya mereka lakukan hanya peduli dengan diri mereka sendiri.
Aku mau pergi dari kenyataan ini untuk selamanya, karena aku tak sanggup lagi menanggung beban ini bertahun-tahun. yang akan kulakukan hanya mnejadi semua kejadian sebagai perjalanan rohani yang akan menghantarkanku diriku menjadi individu yang lebih baik. aku sudah bosan dengan kekalahan. akan kumulai dengan jalan setapak dan menuju ke arah kemenangan yang telah kuimpikan sejak dulu. aku tahu semua tidak adil bagiku dan semuanya bakal mencoba dengan sekuat tenaga untuk menghancurkan ku dan menjadikanku terpuruk kembali. sungguh aku bosan dengans semua ini aku mau mengakhirinya tapi aku tahu bagaimana kareena kau tak menemukan jalan keluar untuk ityu. aku sudah bosan dengan semuanya. semuanya hanya palsu, pembohong, egois , korupsi, nepotisme. aku harapa mereka semua pergi ke neraka bawa beserta dengan sikap mereka yang seperti neraka jahana pergi, kalian yang tak berperi kemanusian. kalian hanya manusia anjing yang tak tahu perasaan manusia. kalian menghancurkan setiap mimpi anak manusia yang telah dikumpulkan bertahun-tahun. aku benci kalian, aku harap aku tak bertemu kalian lagi sampai kapanpun.
Hanya manusia bodoh yang menganggap semua itu sebagai bahan tertawaan.